MENANTI
SANG SUAMI
Dag..dig..dug..
hatiku berdebar kencang
Menanti
kedatangan orang tersayang
Semalam
kau tak pulang
Memeras
keringat untuk berjuang
Kini..
Pagi
ini..
Kau
kan kembali..
Hadir
di sisi..
Jiwa
ini..
Raga
ini..
Menanti..
Dengan
sekeping rindu di hati
Segera
kubasuh tubuhku
Kurapikan
diriku
Untuk
terus menantimu
Sayang
kau belum juga tiba di rumah surga kita
Kutinggalkan
penantian untuk menunaikan sembahyang dluha
Meminta
kepada-Nya atas limpahan karunia
Rizki
melimpah berkah halalan tayyiba
Di
dalam sujudku, terdengar getar roda
Sehimpit
asa, dia telah tiba
Kulanjutkan
nafas ibadahku mengharap ridho-Nya
Ucapan
salam memalingkanku lagi
Namun
simpuh sembah ini belumlah usai
Segera
ia mendekat untuk menghampiri
Spontan
lafaz “subhanalloh istriku..” menggoda hati
Runtutan
rukun telah kulalui
Hingga
salam sebagai tanda mengakhiri
Segera
kusambut sang suami sepenuh hati
Disalaminya
aku
Dikecup
olehnya keningku
Dipeluk
erat tubuhku
Diajaknya
aku masuk ke dalam kamar
Diceritakannya
dengan semangat semua kabar
Kata
perkata cerita kudengar
Syukur
alhmadulillah jiwaku berkobar
Diberikannya
padaku rizki minallohi Akbar
Senyum
murni kutorehkan
Tanda
kebahagiaan
Terimakasih
kuucapkan
Puji
syukur kuhaturkan
Diciumnya
diriku dalam kehangatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar